Kecelakaan Pemicu Kematian Nomor Dua

Perhatian, Kecelakaan Sudah Menjadi Pemicu Kematian Nomor Dua
3 Januari 2016
 
CARA pandang orang terhadap masalah kecelakaan lalu lintas jalan berbeda-beda. Kini, ada yang menilainya sebagai petaka jalan raya. Tapi, ada juga yang menganggap sebagai takdir semata yang mesti dilakoni.

Apa pun sudut pandangnya sah-sah saja. Hal yang membedakan adalah bagaimana menyikapi kecelakaan itu sendiri.

Ada yang menyikapi kecelakaan dengan senantiasa berhati-hati saat berkendara. Perilaku berlalu lintas jalan yang berhati-hati diawali dengan mencaritahu apa saja faktor pemicu kecelakaan. Lalu, mengantisipasinya agar terhindar dari kecelakaan. Bahkan, pada tingkat yang lebih lanjut seseorang akan terus berupaya memangkas fatalitas dari kecelakaan yang mungkin saja terjadi sewaktu-waktu. Dalam perilaku tersebut ada nuansa ikhtiar yang kuat sebelum akhirnya berserah diri kepada Nya.

Boleh jadi ada yang menyikapi kecelakaan dengan terserah alam saja. Kalau sudah celaka, mau apalagi? Repotnya kalau kesemua itu tidak dibarengi dengan upaya mencegah potensi terjadinya kecelakaan maupun buruknya dampak kecelakaan.

Ternyata, tahun 2015, kecelakaan sudah menempati posisi kedua pemicu kematian di dunia. Padahal, pada 1990, kecelakaan masih menjadi pemicu kematian nomor lima terbesar di dunia. Bahkan, pada 2010, posisinya masih bercokol di ketiga.

Tahun 2015, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) kecelakaan lalu lintas jalan merenggut hingga 1,25 juta jiwa per tahun. Bahkan, menghabiskan pendapatan domestik bruto (PDB) negara hingga 3% per tahun.

Ironisnya, kecelakaan lalu lintas jalan menjadi penyebab utama kematian kalangan muda berusia antara 15-29 tahun. Sedangkan pengguna jalan yang rentan menjadi korban kecelakaan adalah kalangan pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara sepeda motor. Data WHO memperlihatkan kalangan pesepeda motor menjadi kelompok yang paling banyak menjadi korban kecelakaan, yakni sekitar 23%. Lalu, sekitar 22% dari kalangan pejalan kaki dan sekitar 4% dari kalangan pesepeda kayuh.

Oh ya, jika kecelakaan menemati posisi kedua pemicu kematian, saat ini pemicu utama adalah stroke. Kecelakaan dan stroke adalah dua dari lima pemicu terbesar di dunia yang masuk kategori penyakit tidak menular (PTM).

Bagaimana wajah kecelakaan di Indonesia?

Pada 2015, setidaknya setiap hari ada 250-an kasus kecelakaan lalu lintas jalan yang merenggut 70-an jiwa setiap hari. Masih mau berpangku tangan? (edo rusyanto)

grafis pemicu kematian dari @anjarisme
sumber: viva.co.id